Sebuah
pepatah menyebutkan, bahwa guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa. Perpatah
tersebut sampai saat ini pun memang dapat di buktikan, apalagi bagi para guru
yang mengajar di pelosok desa, yang begitu banyak berkorban baik moril maupun
materil. Tidak hanya guru-guru di pedasaan saja yang terkadang merasa kesulitan
untuk mengajar dan mendidik murid-muridnya. Para guru di perkotaan yang dengan
mudahnya mendapatkan baha materi dan media untuk mengajar, terkadang mereka
masih merasa kerepotan untuk mengusai kelas ketika pembelajaran berlangsung.
Sebab murid sebagai manusia yang memiliki latar belakang yang berbeda setiap
orangnya pati memiliki karakteristik yang berbeda pula. Tanggapan mereka
kesetiap mata pelajaran atau kesetiap guru pun pasti berbeda-beda. Nah hal
tersebutlah yang menjadi tantangan tersendiri bagi seorang guru.
Tugas
guru tidak hanya menyampaikan materi saja. Tugas seorang guru melebihi itu
semua. Seorang guru dituntut tidak hanya menyampaikan materi atau mengajar
saja, namun mereka juga ditugaskan untun mendidik sikap atau karakter semua
siswa. Sebab dengan adanya kegiatan belajar diharapakan terdapat perubahan
sikap karena ilmu yang telah didapat. Supaya tujuan pembelajaran di sekolah
dapat tercapai sepenuhnya oleh seluruh siswa sehingga siswa dapat memiliki
sikap dan karakter yang diharapkan oleh masyakat dan siswa pun memiliki
kemampuan serta keterampilan yang memang dibutuhkan di masyakat.
Agar
seorang seluruh siswa mencapai semua tujuan yang ingin dicapai, seorang guru
harus berpikir ekstar supaya seluruh materi yang diberikan kepada siswa
dapat dipahami oleh siswa dengan mudah
dan menarik. Seorang guru harus mengeluarkan tenaga yang ekstra untuk menyusun
Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP), mereka juga harus memikirkan mengenai
pendekatan, metode, dan model pembelajaran yang harus dipilih supaya tujuan
pembelajran tersebut tercapai. Selain memikirkan mengenai pendekatan, metode,
dan model yang harus dipilih, seorang guru ketika berada di dalam kelas masih
harus memutar otak mencari cara supaya siswa tetap bisa fokus dan supaya siswa
dapat antusias mengikuti kegiatan pembelajaran. Penguasaan kelas inilah yang
terkadang aga sulit, sebab seperti yang dijelaskan sebelumnya siswa sebagai
manusia yang memiliki latar belakang yang berbeda sehingga mereka pasti
memiliki karakter yang berbeda dan mereka pun pasti memiliki ketertarik dan
tanggapan tersendiri kesetiap materi pelajaran yang dipelajarinya. Tingkat
konsentrasi setiap murid pun berda-beda, sehingga hal-hal tersebutlah yang
menjadi tantangan tersendiri bagi seorang guru untuk dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan.
Itu lah beberapa tantangan
yang harus dihadapi seorang guru. Namun apabila seorang guru dapat memecahkan
semua tantangan-tantangan tersebut, seorang guru pasti memiliki rasa kepuasan
dan kenikmatan tersendiri. Kepuasan dan kenikmatan tersbut takkan bisa
digantikan oleh apapun. Kenikmatan dan kebahagiaan itu pun takkan mudah
dilupakan. Contoh kenikmatan dan anugerah ketika dapat memecahkan tatangan tersebut
yaitu, seorang guru mendapatkan respon yang positif dari murid dimulai ketika
ia masuk kedalam kelas, seorang guru langsung disambut oleh keantusiasan siswa
untuk mengikuti pelajaran yang akan dipelajari. Dengan diawali adanya keantusisan siswa untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran, hal tersebut berdampak pada tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai pun pasti dengan mudah dicapai oleh para murid. Tidak hanya
tujuan pemebalajaran saja yang dapat dicapai oleh para murid, namun komunikasi
antara siswa dengan guru pun terjalin baik, baik itu di kelas maupun di luar
kelas. Kepuasan, kenikamatan, dan anugerah itulah yang didapat oleh seorang
guru ketika ia mengajar.